Tantangan Perpustakaan
Dalam Menghadapi Pengaruh Internet
Oleh:
Ni Made Lila Sri Kamala
1521503007
D3 Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik
Universitas Udayana
2017
ABSTRAK
Dalam era teknologi
informasi ini, perpustakaan dan internet bersama-sama menghasilkan informasi. Informasi
tersebut menunjang pengetahuan masyarakat dalam mengetahui peristiwa dan
kejadian yang ada di muka bumi ini. Perpustakaan menyajikan beragam informasi
yang bisa ditemukan di perpustakaan dan informasi yang disajikan berupa
informasi tertulis. Perkembangan teknologi menyuguhkan masyarakat tentang
informasi yang disajikan melalui internet. Internet memberikan informasi yang
bisa diakses dimanapun, hal ini memudahkan para pengguna dalam mencari
informasi. Perkembangan perpustakaan dan internet di Indonesia berkembang
sesuai kebutuhan masyarakat, Perpustakaan dan internet memiliki fungsi untuk
terlaksananya kegiatan penyampaian informasi dan memiliki perbedaan dalam
menelusuri informasi yang ada di perpustakaan dan internet.
Kata Kunci :
Perpustakaan, Internet, Informasi, Fungsi, Dampak Internet
1. Pendahuluan
Perkembangan
teknologi di masyarakat semakin memberi kemudahan kepada masyarakat yang ingin
mengakses informasi. Informasi bisa didapatkan dengan cara yang berbeda yang
dimana informasi tersebut bisa ditemui di perpustakaan dan di internet. Dalam
bahasa Indonesia, perpustakaan berasal dari kata pustaka yang artinya kitab
atau buku. Perpustakaan merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat
aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta
penyebaran informasi, perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang
telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan,
penelitian, rekreasi, pelestarian budaya bangsa, serta memberikan berbagai
layanan jasa lainnya. Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar. Perpustakaan
yang terorganisir secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak
langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah
tempat perpustakaan tersebut berada. Perkembangan teknologi semakin memberi
kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi. Sumber ilmu pengetahuan
yang pada masa lalu berada di ruang-ruang perpustakaan, kini berada dalam
genggaman gawai. Internet menjadi jalan pintas bagi publik untuk mengonsumsi
informasi. Popularitas perpustakaan di tengah masyarakat semakin pudar.
Perpustakaan dan internet bukan lagi hal asing
bagi pengguna informasi. Informasi yang biasanya bisa di temukan di berbagai
perpustakaan sekarang sudah tergantikan oleh teknologi yang memiliki pengaruh
besar terhadap masyarakat. Berkembangnya internet di masyarakat sebagai media
informasi membuat perpustakaan jarang dikunjungi dan mulai tersisihkan. Internet
(interconnection networking) merupakan jejaring sosial yang menghubungkan
berbagai negara di belahan dunia, berfungsi sebagai media informasi dan media
komunikasi yang bekerja cepat, mudah dan tanpa batasan. Adanya internet
menjadikan pengguna yang membutuhkan informasi lebih cenderung mencari bahan di
internet ketimbang perpustakaan, ini disebabkan karena pencarian bahan di
internet lebih instan dan tidak memerlukan proses panjang yang terkadang
memakan banyak waktu.
2. Perkembangan Perpustakaan dan Internet
a. Perkembangan Perpustakaan di Indonesia
Menurut
Sulistyo-Basuki (1993:3) Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah
gedung.ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian buku dan terbitan
lainnya termasuk di dalamnya semua bahan cetak,buku, majalah, laporan, pamflet,
prosiding, manuskrip (naskah), lembaran musik, berbagai karya musik, berbagai
karya media audiovisual seperti filem, slid (slide), kaset, piringan hitam,
bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan mikroburam (microopaque). Perpustakaan
sebagai sarana pencarian, penyimpanan, dan sarana temu balik informasi pada
hakikatnya tidak akan pernah sirna dari muka bumi ini selama ia dikelola oleh
pustakawan dengan professional.
Sejarah
perpustakaan pertama kali ditandai dengan adanya tulisan. Perkembangan
perpustakaan di Indonesia terjadi setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1948
pemerintah mendirikan Perpustakaan Negara Republik Indonesia yang bertempat di
Yogyakarta. Adanyanya permasalahan yang harus dihadapi, mengakibatkan lambatnya
perkembangan perpustakaan di Indonesia. Pada tahun 1956, berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 29103, Perpustakaan
Negara didirikan di beberapa wilayah di Indonesia. Pendirian perpustakaan
tersebut dimaksudkan antara lain untuk membantu perkembangan perpustakaan dan
menyelenggarakan kerjasama antar perpustakaan yang ada. Perhatian Pemerintah
terhadap pengembangan perpustakaan terus meningkat, dan pada tahun 1969
dialokasikan dana untuk mendirikan Perpustakaan Negara di 26 Provinsi. Lembaga
tersebut difungsikan sebagai Perpustakaan Wilayah, di bawah binaan Pusat
Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah mengalami
banyak perubahan dalam mengembangkan perpustakaan menjadi lebih baik, maka seiring
dengan diberlakukannya Otonomi Daerah, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
No. 67 Tahun 2000, Perpustakaan Nasional Provinsi menjadi perangkat daerah,
dengan sebutan Perpustakaan Umum Daerah. Mulai saat itu penyelenggaraan
perpustakaan diserahkan kepada kebijakan Pemerintah Daerah masing-masing.
Kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan, diharapkan perkembangan perpustakaan di Indonesia menjadi semakin
meningkat, karena adanya payung hukum yang kokoh.
b. Perkembangan Internet di Indonesia
Pada
awalnya, internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri dari
beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel yang membentuk sebuah jaringan
(network). Menurut Allan (2005:12) internet adalah sekumpulan jaringan komputer
yang saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca dan
menguraikan protokol komunikasi tertentu yang disebut Internet Protocol (IP)
dan Transmission Control Protocol (TCP). Protokol adalah spesifikasi sederhana
mengenai bagaimana komputer saling bertukar informasi.
Perkembangan
internet di Indonesia dimulai sejak tahun 1986-1987 yang dimana tulisan-tulisan
awal mengenai internet di Indonesia berasal dari kegiatan di radio amatir,
khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB
Kenwood dengan komputer Apple II, belasan mhasiswa ITB mempelajari paket radio
pada band 40 m yang kemudian di dorong ke arah TCP/IP. Para pelaku radio amatir
Indonesia mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS), yang
merupakan jaringan e-mail store and forward yang menghubungkan banyak “server”
BBS radio amatir seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Pada
tahun 1989-1990 Indonesia sudah memiliki mailing list, berawal dari mailing
list pertama yaitu indonesia@janus.berkeley.edu, diskusi-diskusi antara
mahasiswa-mahasiswa indonesia di luar negeri, pemikiran alternatif beserta
kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus
berkembang pesat, terutama di host server ITB dan egroups.com. Mailing list ini
akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan
komunitas internet di Indonesia.
Pada awal
tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada
dengan panggilan YC1DAV/VE3, dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia
dilakukan melalui jaringan radio amatir ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie
talkie berukuran sekitar 2 meter, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus
dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Pada tahun 1992-1994 teknologi
paket radio TCP/IP yang diadopsi oleh BPPT, LAPAN, UI dan ITB kemudian menjadi
tumpuan Paguyuban Net. AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) menggunakan IP
Pertama yang di internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Tahun 1994, internet masuk ke Indonesia
dengan Top Level Domain ID (TLD ID_ primer yang dibangun di server UUNET USA.
Selanjutnya dipindahkan ke server ADFA. Domain tingkat dua atau second level
domain dibangun pula untuk mendaftar domain web.id, my.id, ac.id, or.id,
sch.id, go.id, co.id, .id. Untuk terkoneksi ke jaringan internet diperlukan
penyedia jasa layanan akses internet yang disebut ISP (Internet Service
Provider). ISP Pertama di Indonesia adalah IPTEKnet yang terhubung ke internet
dengan kapasitas bandwidth 64 kbps. Bandwidth yaitu istilah yang menunjukan
kapasitas media dalam mebawa informasi. Bandwidth digunakan dalam banyak hal
misalnya telepon, jaringan kabel, sinyal frekuensi radio dan monitor. Bandwidth
diukur dengan putara per detik (cycle per second) atau hertz (Hz), tetapi dapat
juga digunakan dalam ukuran bit per second(bps).
3. Fungsi Perpustakaan dan Internet
Perkembangan
teknologi semakin memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi.
Sumber ilmu pengetahuan yang pada masa lalu berada di ruang-ruang perpustakaan,
kini berada dalam genggaman gadget. Perpustakaan yang kini sudah dijajah oleh
internet tetap bediri hingga saat ini karena internet tidak bisa menggantikan
peran perpustakaan. Internet adalah perangkat terbaik untuk digunakan sebagai
tambahan terhadap berbagai sumber informasi yang ada di perpustakaan.
Perpustakaan dan Internet masing-masing memiliki sumber daya, manfaat, dan
keterbatasannya satu sama lain. Perpustakaan memiliki fungsi yang dimana
menurut Ase S. Muchyidin, dan Iwa D. Sasmitamiharjda (2003:33) mengemukakan
bahwa perpustakaan secara umum berfungsi untuk:
a.
Menyediakan
bahan pendidikan (edukatif).
b.
Menyediakan
dan menyebarluaskan informasi (informatif).
c.
Menyediakan
bahan-bahan rekreasi (rekreatif).
d.
Menyediakan
petunjuk, pedoman, dan bahan-bahan rujukan bagi anggota masyarakat
(referensif).
e. Melestarikan
bahan-bahan dan hasil budaya bangsa untuk dapat dimanfaatkan masyarakat umum (dokumentatif).
f.
Menyediakan
layanan penelitian (riset kualitatif dan kuantitatif).
Dalam
memanfaatkan perpustakaan, perpustakaan sebaiknya memiliki keterampilan dalam
mencari sumber informasi. Menurut Achsin (1986) Pemanfaatan perpustakaan
sebagai sumber informasi secara efektif memerlukan keterampilan sebagai
berikut:
1.
Keterampilan
mengumpulkan informasi.
Keterampilan ini meliputi
keterampilan mengenal sumber informasi dan pengetahuan, menentukan lokasi
sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan
katalog dan indeks, menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti
ensiklopedi, kamus, buku tahunan, dll.
2.
Keterampilan
mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi.
Keterampilan ini
meliputi keterampilan memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan
masalah serta mendokumentasikan informasi dan sumbernya.
3.
Keterampilan
menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi.
Keterampilan ini
meliputi keterampilan memahami bahan yang dibaca, membedakan antara fakta dan
opini, menginterpretasi informasi baik yang saling mendukung maupun yang
berlawanan.
4.
Keterampilan
menggunakan informasi.
Keterampilan ini memanfaatkan
intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, menggunakan
informasi dalam diskusi, dan menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.
Perubahan
yang terjadi pada perpustakaan pada era reformasi informasi sekarang ini tidak
hanya pada bentuk fisik dari koleksi perpustakaan. Namun juga terjadi pada
proses operasional, proses managemen dan interaksi dengan user. Perubahan yang
terjadi berkaitan dengan masuknya teknologi informasi (TI) pada proses
operasional di perpustakaan. Internet menjadi jalan pintas bagi publik untuk
mengonsumsi informasi. Popularitas perpustakaan di tengah masyarakat semakin
pudar. Menurut
Kenji Kitao (Munir, 2010:196) setidaknya ada enam fungsi internet yang dapat di
manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1. Fungsi
Alat Komunikasi
Internet
berfungsi sebagi alat komunikasi, karena Internet dapat menghubungkan kita
dengan berbagai pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia.Misalnya kita bisa
kirim data atau surat dengan berbagai pihak diseluruh dunia dengan menggunakan
fasilitas Electronic mail (E-mail). Selain fasilitas Electronic mail internet
juga menyediakan fasilitas untuk ngobrol yang dalam internet disebut chatting.
2. Fungsi
Alat informasi
Melalui
internet kita juga dapat mengakses berbagai informasi yang disajikan oleh
berbagai surat kabar atau majalah tanpa harus berlangganan dan Internet juga
terhubung dengan ratusan katalog perpustakaan, sehingga penggunaannya dapat
meneliti ribuan data base yang terbuka untuk umum melalui jaringan tersebut yang
disediakan oleh perusahaan, pemerintah ataupun nirlaba.
3. Fungsi
pendidikan dan pembelajaran
Perkembangan
teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia
telah dimanfaatkan oleh berbagai Negara, institusi, dan ahli untuk berbagai
kepentingan termasuk di dalamnya untuk pembelajaran.
4. Fungsi
Tambahan
Dikatakan
sebagai fungsi tambahan karena berfungsi sebagi suplemen (tambahan), apabila
peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memenafaatkan materi
pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada
kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran
elektronik. Sekalipun sifatnya hanya operasional.
5. Fungsi
Pelengkap
Dikatakan
sebagai fungsi pelengkap karena berfungsi sebagi komplemen (pelengkap), apabila
materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi
pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen
berarti materi pembalajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi
reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta
didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
6. Fungsi Pengganti
Beberapa
perguruan tinggi di Negara-negara maju memberikan beberapa alternative model
kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada peserta didik. Sehubungan dengan hal
ini, ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih para
mahasiswa yaitu apakah mereka akan mangikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan
secara (1) konvensional atau tatap muka, (2) sebagian secara tatap muka muka
dan sebagian lagi melalui internet, (3) sepenuhnya melalui internet.
4. Perbedaan Informasi antara Perpustakaan dan Internet
Informasi
yang ada di perpustakaan dan internet memiliki perbedaan, perbedaan yang
dimaksud bukan perbedaan dari isi informasi namun melainkan perbedaan dalam
memperoleh informasi, pelayanan dan pengembalian bahan pustaka.
A.
Perpustakaan
1.
Cara
memperoleh informasi
Dalam
hal untuk memperoleh informasi, pengguna di perpustakaan harus melakukan
prosedur-prosedur tertentu yang diberikan oleh perpustakaan, sebagai berikut :
1.
Mengisi
buku pengunjung
2.
Mencari
bahan pustaka
3.
Mengisi
kartu peminjaman
4.
Pergi
ke meja sirkulasi
5.
Memberikan
kartu anggota
2.
Pelayanan
Pelayanan
yang diberikan kepada pengguna di perpustakaan yaitu dengan dilayani oleh
pustakawan.
3.
Pengembalian
Sistem
pengembalian bahan / buku yang dipakai pengguna hanya berlaku di perpustakaan
B.
Internet
1.
Cara
memperoleh informasi
Pencarian
bahan informasi melalui internet dapat dilakukan dengan pergi ke warnet ataupun
dengan penggunaan modem dan wifi.
2.
Pelayanan
Penggunaan
internet dimana pengguna tidak dilayani siapapun tapi langsung berhadapan
dengan komputer yang terhubung dengan jaringan internet.
3.
Pengembalian
Bahan yang telah diambil
dari internet tidak lagi harus dikembalikan.
5. Dampak Internet di Perpustakaan
Perpustakaan
dan internet memiliki pengaruh dalam menyebarkan informasi, pengaruh tersebut
berupa kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh perpustakaan dan internet. Internet
merupakan teknologi yang menyediakan berbagai informasi dan data yang kita
butuhkan. Internet merupakan jaringan internasional yang dapat menghubungkan
komputer yang ada di dunia. Setiap teknologi memiliki kekurangan dan kelebihan
begitu juga dengan internet. Tidak semua informasi yang ada di internet
menyajikan informasi yang positif tapi juga terdapat informasi yang bersifat
negatif.
Ø Dampak Positif :
a. Bagi
pelajar memudahkan dalam mencari informasi pendidikan terutama di luar negeri,
seperti jurusan yg sesuai, atau berbagai syarat bagi yg mau mendaftar atau
menimba pendidikan di Negeri luar.
b. Internet
menjadi seperti perpustakaan yaitu perpustakaan digital.
c. Internet
bisa menjadi sarana belajar tambahan, karena hanya dengan tatapan dunia online
pun belajar juga bisa dilakukan.
d. Adanya
E-Book yang menjadi pengganti buku, dan keuntungannya lebih murah dan praktis.
e. Internet
memberi kemudahan kepada para siswa atau mahasiswa dalam mencari bahan belajarnya.
Ø Dampak Negatif :
a.
Dengan
adanya internet ini cenderung membuat masyarakat menjadi malas untuk membaca
buku.
b. Menghabiskan
sebagian waktunya untuk membuka jejaring sosial dan game online sehingga banyak
mengeluarkan uang yang mungkin kurang bermanfaat.
c. Internet
besifat bebas dan mudah diakses maka pornografi semakin merajalela. Hal ini
berdampak buruk bagi perkembangan prestasi dan mental anak.
d. Berdampak
juga pada kesehatan manusia diantaranya menghambat respon sistem imun, tingkat
hormon, fungsi arteri dan mempengaruhi kondisi mental yang akhirnya hal tersebut
berpotensi meningkatkan resiko gangguan kesehatan seperti kanker, stroke,
penyakit jantung dan lain-lain.
e. Internet
juga menyebabkan siapapun pengguna internet menjadi kecanduan internet yang
berdampak pada prestasi dan minat belajar.
6. Kesimpulan
Perkembangan
perpustakaan di Indonesia terjadi setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1948
pemerintah mendirikan Perpustakaan Negara Republik Indonesia yang bertempat di
Yogyakarta. Perpustakaan merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat
aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta
penyebaran informasi, perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang
telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan,
penelitian, rekreasi, pelestarian budaya bangsa, serta memberikan berbagai
layanan jasa lainnya. Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar.
Perkembangan
internet di Indonesia dimulai sejak tahun 1986-1987 yang dimana tulisan-tulisan
awal mengenai internet di Indonesia berasal dari kegiatan di radio amatir. Internet
(interconnection networking) merupakan jejaring sosial yang menghubungkan
berbagai negara di belahan dunia, berfungsi sebagai media informasi dan media
komunikasi yang bekerja cepat, mudah dan tanpa batasan. Menurut Ase S.
Muchyidin, dan Iwa D. Sasmitamiharjda (2003:33) mengemukakan bahwa perpustakaan
secara umum berfungsi sebagai sarana edukatif, informatif, rekreatif,
referensif, dokumentatif, riset kualitatif dan kuantitatif. Menurut Kenji Kitao
(Munir, 2010:196) setidaknya ada enam fungsi internet yang dapat di manfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu fungsi alat komunikasi, fungsi alat
informasi, fungsi pendidikan dan pembelajaran, fungsi tambahan, fungsi
pelengkap, dan fungsi pengganti. Dalam penyampaian informasi, perpustakaan dan
internet mempunyai cara penyampaian berbeda dari cara memperoleh informasi,
pelayanan, dan pengembalian. Internet memiliki pengaruh dalam perkembangan
perpustakaan, pengaruh tersebut bisa berupa dampak positif dan dampak negatif
dari internet tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyo-Basuki.
(1993). Pengantar Ilmu Perpustakaaan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ekatama,
Dian. (2016). Peran Perpustakaan,
Internet dan Masyarakat Informasi. Diakses tanggal 10 Februari 2017 dari (http://bpad.babelprov.go.id/perpus/artikel/104-peran_perpus_internet_dan_masyarakat_informasi.html)
Ramadhona,
Meldiany. (2014). Perpustakaan vs Internet. Diakses tanggal 10 Februari 2017 dari (http://meldiany.blogspot.co.id/2014/06/perpustakaan-vs-internet-menjawab-tanya.html)
Zero-fisip.
(2012). Digilib: Era Informasi. Diakses
tanggal 10 Februari 2017 dari (http://zero-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-68829-Digilib-Digilib:%20Era%20Informasi.html)
Ramadhan,
Kurnia. (2015). Internet VS Perpustakaan
di Dalam Era Keterbukaan Informasi Globalisasi. Diakses tanggal 10 Februari
2017 dari (http://duniaperpustakaanulk.blogspot.co.id/2015/06/internet-vs-perpustakaan-di-dalam-era.html)
Helsa.
(2014). Sejarah Perpustakaan. Diakses
tanggal 10 Februari 2017 dari (http://pp.ktp.fip.unp.ac.id/?p=27)
Computer,
Patas. (2015). Sejarah Perkembangan
Internet di Indonesia Lengkap. Diakses tanggal 11 Februari 2017 dari (http://www.pattascomputer.org/sejarah-perkembangan-internet-di-indonesia/)
Siregar,
A. Ridwan. (2014). Internet vs.
Perpustakaan dan Isu Keterbukaan Informasi. Diakses tanggal 11 Februari 2017
dari (https://aridwansiregar.wordpress.com/2014/11/25/internet-vs-perpustakaan-dan-isu-keterbukaan-informasi/)
EmoticonEmoticon